Hutan mangrove lebih dari sekadar pepohonan di tepi pantai. Hutan ini merupakan benteng alam yang kokoh, kaya manfaat, dan penuh kehidupan. Tak hanya melindungi garis pantai dari erosi dan abrasi, hutan mangrove juga menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Hutan mangrove adalah komunitas tumbuhan yang tumbuh di wilayah pesisir pantai dengan kondisi air payau. Tumbuhan mangrove memiliki adaptasi khusus untuk hidup di lingkungan yang ekstrem ini. Tumbuhan mangrove bisa mengeluarkan kadar garam yang terserap, tetapi tak dibutuhkan oleh tumbuhan mangrove.
Mangrove bukanlah satu jenis tumbuhan. Semua jenis tumbuhan atau kelompok tumbuhan yang mampu hidup dan beradaptasi dengan ekosistem pantai dan air payau adalah tumbuhan mangrove. Itu bisa berupa pohon, ilalang, maupun tumbuhan merambat.
Beberapa orang kerap menganggap mangrove dan bakau adalah tumbuhan yang sama. Padahal, bakau (Rhizhophora mucronata) adalah salah satu tanaman yang ada di hutan mangrove. Jenis mangrove itu memang mudah dijumpai di hutan-hutan mangrove di Indonesia.
Oleh karenanya, beberapa orang menyebut hutan mangrove sebagai hutan bakau meskipun daerah itu ditumbuhi tanaman mangrove lain selain bakau.
Baca juga: Mengenang Ignas Kleden #1: Simbolisme Cerita Pendek
Manfaat hutan mangrove
Akar mangrove yang rapat dan kuat mampu mencengkeram tanah dengan baik. Hal ini bisa menahan erosi dan abrasi pantai akibat gelombang laut. Dengan demikian, terkikisnya tanah akibat gelombang laut bisa dihindari dengan hutan mangrove yang baik. Hutan mangrove ini bagaikan benteng alam yang melindungi kawasan pesisir dari kerusakan.
Selanjutnya, hutan mangrove berfungsi sebagai habitat beragam spesies flora dan fauna. Akarnya yang kompleks dan vegetasinya yang lebat menjadi habitat ideal bagi ikan, kepiting, burung, dan berbagai spesies lainnya. Keanekaragaman hayati di hutan mangrove ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Manfaat penting mangrove juga sebagai penyerap karbon. Dalam sejumlah kajian, hutan mangrove mampu menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Hutan mangrove Indonesia menyimpan lima kali karbon lebih banyak per hektare dibandingkan dengan hutan tropis dataran tinggi (Murdiyarso et al., 2015). Kemampuan alami ini berkontribusi penting untuk menekan krisis iklim.
Selain itu, hutan mangrove pun bisa menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat pesisir. Hasil hutan mangrove seperti kayu bakar, bahan baku arang, sirop mangrove, kepiting, dan ikan adalah hal yang dimanfaatkan warga sebagai sumber ekonomi.
Kerapatan hutan mangrove juga bisa dinikmati keindahannya sebagai tempat wisata alam. Sejumlah hutan mangrove dimanfaatkan sebagai wisata edukasi, wisata alam, dan wisata susur mangrove dengan perahu.
Baca juga: Borneo: Asal Usul dan Maknanya
Fungsi hutan mangrove
Hutan mangrove berperan sebagai filter alami yang membersihkan air laut dari polutan dan sedimentasi. Hal ini menjaga kualitas air laut dan melindungi biota laut.
Kerapatan hutan mangrove dapat membantu memecah gelombang tsunami dan mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkan. Ini sudah terbukti di sejumlah daerah yang pernah dilanda tsunami.
Hutan mangrove adalah ekosistem yang vital dan kaya manfaat. Melestarikan hutan mangrove adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita jaga benteng alam ini untuk generasi sekarang dan masa depan. (FX)